EQ dalam Mixing: Cara Menemukan Ruang untuk Setiap Suara

 Kalau semua suara rebutan tempat di frekuensi yang sama, hasilnya ya rame, bukan rapi.

EQ (Equalizer) itu seperti pisau dapur di dunia mixing. Bukan cuma buat mempercantik, tapi juga untuk memisahkan suara biar tiap elemen bisa “bernapas” sendiri. Nah, di artikel ini kita bahas cara pakai EQ dengan simpel tapi efektif, terutama buat kamu yang masih belajar mixing.


1. Kenapa EQ Penting Banget?

Karena setiap suara punya “rumahnya” sendiri di spektrum frekuensi.
Kalau vokal, gitar, dan synth semua numpuk di area 2-4kHz, pasti tabrakan dan bikin kuping capek dengar.

EQ bantu:

  • Membersihkan suara yang nggak perlu (misalnya low-end kotor).

  • Membuat ruang di antara elemen.

  • Nge-boost bagian penting dari suatu instrumen (misalnya “shine” di vokal).


2. Mengenal Spektrum Frekuensi (Secara Kasar)

Frekuensi    Kesan SuaraContoh
20–60 Hz    Sub bass    Getaran, rumble
60–250 Hz    Low end    Bass, warmth
250–500 Hz    Low-mid    Tebal, kadang muddy
500Hz–2kHz    Midrange    Clarity & body
2kHz–5kHz    Presence    Tajam, intelligibility
5kHz–10kHz    Airy, sizzle    Shine, brightness
10kHz+    Udara    Tambahan sparkle

3. Cut Dulu, Baru Boost

Jangan buru-buru nge-boost suara.
Kadang cukup dengan cut (memotong) bagian yang nggak penting, hasilnya langsung lebih jernih.

Contoh:

  • Potong low-end gitar elektrik di bawah 100Hz.

  • Potong area 200–400Hz kalau vokal terdengar “boomy”.


4. Teknik “Carving” dan “Slotting”

Ini teknik biar suara nggak saling injak.

Misalnya:

  • Vokal dan gitar sama-sama aktif di 3kHz.

  • Kamu bisa cut gitar sedikit di 3kHz untuk kasih ruang vokal.

  • Lalu boost vokal di area itu.

Ini namanya saling “slotting”.


5. Gunakan EQ Secara Halus

EQ bukan tukang sulap. Gunakan sedikit-sedikit.
Kalau kamu boosting/cutting lebih dari 6 dB, mungkin ada yang salah di proses rekamannya.


6. EQ Vokal Contoh Umum

  • Low Cut: di bawah 80Hz – bersihkan noise.

  • Potong 200–400Hz – kurangi boomy.

  • Boost 3kHz – bikin vokal lebih jelas.

  • Sedikit Boost di 8–10kHz – kasih udara dan kilau.


💡 Kesimpulan:

EQ bukan cuma soal grafik naik-turun. Ini soal ruang dan keseimbangan.
Semakin kamu ngerti karakter frekuensi, semakin mudah kamu bikin mixing yang enak didengar.

“Dengar dulu, baru sentuh EQ-nya.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EQ dan Filter Itu Beda! Ini Penjelasan Simpel Buat Pemula

7 Kesalahan Umum dalam Mixing yang Bikin Lagu Kamu Gagal Bagus